10 Kesalahan yang akan merusak peluang Anda menjadi
pengusaha sukses:
1. Membiarkan ketakutan menahan Anda.
Kami yakin isu nomor 1
yang mempengaruhi keberhasilan bisnis baru adalah takut gagal, takut sukses,
takut kritikan, takut tidak dihargai dan takut memikirkan orang tidak akan
menyukai produk atau jasa Anda. Memahami ketakutan tersebut bisa menghalangi
Anda. Belajar untuk mengenalinya dan berhubungan dengannya.
2. Gagal mengembangkan hubungan yang sesungguhnya.
Tidak ada
yang terjadi sampai terjalin hubungan. Tidak ada pertemuan, tidak ada peluang
penjualan, tidak ada bisnis. Luangkan waktu untuk membangun hubungan, dan
kemudian Anda siap menjual.
3. Gagal merespon dengan cepat.
Semakin cepat Anda merespon,
semakin responsif Anda. Tidak membalas e-mail selama berhari-hari, pesan suara
yang diabaikan, dan proposal atau perjanjian sales yang ditunda menunjukkan
Anda tidak peduli dengan bisnis prospek. Lupakan nasehat yang absurd dimana
respon yang cepat membuat Anda nampak ingin atau putus asa melakukan bisnis.
Ini membuat Anda nampak responsif.
4. Menjadi pemaksa.
Tidak seorangpun yang menyukai pemaksa.
Jadi saat pembeli Anda mengatakan "ya" - stop menjual. Dan jangan
menjual, dimana mendapatkan pembeli untuk membeli lebih banyak dibandingkan
yang mereka butuhkan. Ini baik untuk keuntungan jangka pendek dan buruk bagi
hubungan jangka panjang.
5. Berhenti saat ada penolakan.
Tidak seorangpun yang mau
menerima penolakan, tapi terkadang kita melihatnya saat tidak nampak. Penolakan
adalah respon awal pada seseorang yang tidak dikenalnya, bukan sebuah
kesimpulan. Atau bisa saja berasal dari penjaga gerbang yang tugasnya menolak.
6. Terjebak dalam kesempurnaan.
Tidak ada yang namanya proposal
yang sempurna, surat dan response yang sempurna. Baik biasanya cukup baik
kecuali berkaitan dengan situasi hidup dan mati, yang kebanyakan dari kita
tidak demikian. Tambahan 20 persen yang Anda tempatkan pada produk, jasa,
respon tidak diakui maupun dihargai oleh penerima. Tapi fakta dimana Anda
terlalu lama merespon dikenali dan tidak dengan cara yang baik.
7. Menggunakan keyakinan personal Anda.
Tidak seorangpun yang
peduli dengan pendapat Anda saat Anda dalam situasi menjual. Pandangan politik,
sosial, dan olah raga hanya untuk diri Anda.
8. Kurang fokus.
Saat Anda tidak fokus dengan karyawan, klien
dan prospek seolah Anda tidak berminat atau Anda terlalu berlebihan. Saat Anda
tidak fokus dengan organisasi Anda, ini seperti versi terbaru kekacauan
organisasi yang akan merusak moral staff yang berusaha menghadapi perubahan
prioritas dan inisiatif baru.
9. Tidak ada kehadiran eksekutif.
Kehadiran eksekutif tidak
semata-mata melihat bagian tersebut. Ini mengenai mengelola citra Anda dengan
penuh pertimbangan dan tidak dibuat-buat. Suka atau tidak, lelah, banyak beban,
berantakan dan orang yang ceroboh adalah mereka yang tidak menyadari kejadian
yang sedang terjadi dan tidak membaca buku sejak sekolah menengah atau kuliah
adalah gambaran yang sangat berbeda dibandingkan orang yang merawar dirinya dan
secara intelektual ingin tahu.
10. Tidak menunjukkan terimakasih.
Sukses dalam bisnis tidak
terjadi begitu saja. Disepanjang perjalanan ada banyak orang yang berbagi
masukan, membantu Anda melalui saat yang berat, yang mungkin saja memberikan
Anda gambaran. Jangan melupakan mereka saat Anda sukses. Selalu ada balasan
dari rasa terima kasih.
Tony Kubica & Sara Laforest |
Perkonomian saat ini dalam kondisi sulit. Memulai usaha baru
bisa jadi melelahkan dan memberikan kepuasan – secara personal dan profesional.
Tentu, Anda membutuhkan rencana bisnis, keuangan yang solid dengan produk atau
jasa yang bisa dijual dengan proposisi nilai yang kuat. Tapi Anda membutuhkan
lebih. Dan Anda harus mulai menghilangkan perilaku sabotase yang akan menganggu
transisi Anda dari seorang eksekutif menjadi pengusaha.
Oleh: Tony Kubica. Pakar di bidang konsultan manajemen dan
peningkatakn kinerja bisnis, Tony Kubica dan Sara Laforest memiliki pengalaman
lebih dari 50 tahun dalam membantu pengusaha untuk mengakselerasi pertumbuhan
bisnis mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar