Sabtu, 10 November 2012

Isue Etik dalam Praktek Keperawatan


BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral (Nila Ismani, 2001).

Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan (Hudak & Gallo, 1997).
            Tujuan adanya isue etik dalam praktek keperawatan adalah untuk mempermudah penulis agar mempunyai arah dan petunjuk yang tepat dalam penulisan sehingga kegiatan penulisan makalah ini menjadi terpusat kepada objek yang benar. Isue etik dalam praktek keperawatan memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi saat penulisan makalah. Dengan isue etik dalam praktek keperawatan, seorang penulis mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penulisan makalah. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang isue etik dalam praktek keperawatan.
Berdasarkan ketertarikan penulis terhadap isue etik dalam praktek keperawatan, maka lahirlah makalah yang berjudul “ Isue Etik dalam Praktek Keperawatan “.
B. Tujuan Penulisan
            Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Mengetahui tujuan etika keperawatan.
2. Mengetahui kedudukan kode etik dalam profesi keperawatan.
3. Mengetahui cakupan etika profesi keperawatan.
4. Mengetahui tipe-tipe keperawatan.
5. Mengetahui prinsip-prinsip kode etik keperawatan.

C. Manfaat Penulisan
            Hasil pelaksanaan penulisan makalah ini akan memberi manfaat yang berarti bagi mahasiswa dan instansi, diantaranya adalah :
            1. Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang belum mengetahui tentang sel dan transport.
2.  Bagi Instansi
Dengan penulisan makalah ini, akan memberikan manfaat bagi instansi sebagai media informasi pembelajaran yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar serta penambah wawasan informasi dalam materi pembelajaran blok II.









BAB  II
ISI DAN TEORITIS

A. Tujuan Etika Keperawatan
            Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
            Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika keperawatan adalah mampu :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur norma dalam praktek keperawatan.
2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah norma yang terjadi dalam praktek keperawatan.
3. Menghubungakn prinsip moral atau pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaan.
            Perawat membutuhkan kemampuan untuk menghungkan dan mempertimbangkan peran prinsipmoralitas, yaitu keyakinannya terhadap tindakan yang dihubungkan ajaran agama dan perintah tuhan dalam :
1. Pelaksanaan kode perilaku yang disepakati oleh kelompok profesi, perawat sendiri, maupun masyarakat.
2. Cara mengambil keputusan yang didasari oleh sikap kebiasaan dan pandangan (hal yang dianggap benar). Menurut veatch, yang mengambil keputusan tentang etika profesi keperawatan adalah perawat sendiri, tenaga kesehatan lainya; dan etika yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan ialah masyarakat/orang awam yang menggunakan ukuran dan nilai umum sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Menurut nasional league for nursing (NLN [pusat pendidikan keperawatan milik perhimpunan perawat amerika] ),pendidikan keperawatan bertujuan:
1.      Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antarprofesi kesehatan lain dan mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut
2.      Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas, keputusan tentang baik dan buruk yang akan pertanggung jawabkan kepada tuhan sesuai dengan kepercayaannya.
3.      Mengembangkan sifat pribadi dan sikap prefesional peserta didik.
4.      Mengembangkan pengetahuan  dan keterampilan yang penting untuk dasar praktik keperawatan prefesional. Diakui bahwa pengembangan keterampilan ini dilema etika, artinya konflik yang dialami, yang memerlukan pengambilan keputusan yang baik dan benar dipandang dari sudut profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan, kesehatan dan keperawatan.
5.      Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika keperawatan dan dalam situasi nyata.
Pendidikan etika sangat penting dalam pendidikan keperawatan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang perbedaan  nilai, norma yang timbul dalam keputusan keperawatan. Namun, etika keperawatan tidak cukup hanya diajarkan, tetapi harus ditanamkan dan diyakinin oleh peserta didik melalui pembinaan, tidak saja dipendidikan, tetapi dalam lingkungan pekerjaan dan lingkungan profesi, 
B. Kedudukan Kode Etik dalam Profesi Keperawatan
Etika adalah kode prilaku yang memperlibatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturanan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika adalah ilmu yang mempelajarin nilai moral, yang jadi prinsip dan kode tindakan. Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David(1978) berarti “ kebiasaan”. “model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Ada tiga aliran tentang etika, yaitu :
1. Aliran Deskriptif
Aliran ini member gambaran dan penjelasan bagaimana manusia harus berprilaku dalam lingkungannya atau dalam masyarakat untuk memperoleh suatu tujuan.
            2. Aliran Etika Normatif
Aliran ini memberi jawaban atas pertanyaan tentang hal yang baik dan yang benar, jadi merupakan suatu ukuran untuk menilai suatu perilaku yang baik dan benar. Kepercayaan perilaku akan dipengaruhi oleh lingkungan social budaya, social ekonomi, dan status tempat perilaku berada.


                        Frankena (1973) membagi etika normative menjadi :
a. Deontologi ialah etika sebagai tolak ukur perilaku yang berfokus pada formalitas, misalnya tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh manusia.
b. Teleogis ialah etika sebagai pedoman perilaku yang berfokus pada penggunaannya, bagaimana manusia menggunakan kode perilaku tersebut.
            3. Aliran Etika Pluralisme
Dalam aliran ini, etika sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak informasi untuk mengukur kompleksitas situasi tertentu dan mempertimbangkan tindakan etika. Jadi, etika ini yang akan diambil manusia untuk melakukan tindakan yang bersifat etis.
Untuk dapat memberi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan klien/ masyarakat, perawat perlu memperhatikan nilai social yang terkait erat dalam cirri profesi, yaitu :
a. Penguasaan pengetahuan yang mendalam.
b. Keterampilan teknis/ motoris yang matang, yang diperoleh melalui proses belajar mengajar dilahan praktik, dalam situasi nyata.
c. Sikap pribadi dan professional dalam member pelayanan.
D. Cakupan Etika Profesi Keperawatan
Etik dalam keperawatan mencakup dua hal penting, yaitu etik dalam hal kemampuan penampilan kerja dan etik dalam hal prilaku manusiawi. Etik yang berkaitan dengan penampilan kerja merupakan respon terhadap tuntutan profesi lain, yang mengharapkan bahwa sesuatu yang dilakukan oleh tenaga keperawatan memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh keperwatan sendiri, sedangkan etik yang berkaitan dengan prilaku manusiawi merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar yang biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayanin.
E. Tipe-tipe Etik Keperawatan
Ada 3 tipe etik yaitu :
1. Etik Bioetik
            Etik bioetik (bioethics ethics) adalah suatu studi filosofis yang mempelajari kontroversi dalam etik, contohnya peningkatan mutu ganetik,etika lingkungan dan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Etik Klinik
            Etik klinik (clinical ethics) adalah bagian bioetik yang lebih memperhatikan masalah etik selama pemberian pelayanan terhadap klien. Contohnya: adanya persetujuan atau penolakan,atau bagai mana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat.
3. Etik Keperawatan
            Etik keperawatan (nursing ethics) adalah bagian bioetik yang merupakan  studi forrmal tenteng isu etik  dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalasis untuk mendapatkan keputusan etik.
F. Teori Etik
                   Ada dua teori etik yaitu;
1. Utilitarian
                 Kebenaran  atau kesalahan suatu tindakan tergantung dari konsekuesi  atau akibat tindakan.

2. Deontologi
                 Pendekatan deontologi bearti juga aturan atau prisip,prisip-prinsip tersebut antara lain otonomi.
G. Prinsip-prinsip Etik
                   1. Otonomi
                 Prinsip otonomi merupakan bentuk resfek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tanpa paksaan dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
2.  Berbuat Baik
                 Berbuat baik berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan memerlukan pencegahan kesalahan atau kejahatan, dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
3. Keadilan
                 Keadilan dibutuhkan demi tercapainya derajat dan keadilan terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
4. Tidak Merugikan
                 Prinsip tidak merugikan ini mengandung arti tidak meninbulkan bahasa  fisik dan psikologis pada klien.
5. Kejujuran
                 Prinsip kejujuran artinya penuh kebenaran yang berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatakan kebenaran.


                   6. Menepati Janji
                 Prinsip menepati janji dibutuhkan individuuntuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
7. Kerahasiaan
                 Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga sunguh-sunguh sebab merupakan sesuatu yang privasi.
                   8. Akuntabilitas
                 Akuntabilitas merupakan standar pasti bahwa tindakan seseorang yang profesional harus dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.










BAB  III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
            Etika adalah kode prilaku yang memperlibatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturanan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika adalah ilmu yang mempelajarin nilai moral, yang jadi prinsip dan kode tindakan.
Ada tiga aliran tentang etika, yaitu aliran deskriptif, aliran etika normative, dan aliran etika pluralis. Etik dalam keperawatan mencakup dua hal penting, yaitu etik dalam hal kemampuan penampilan kerja dan etik dalam hal prilaku manusiawi.
Ada 3 tipe etik, yaitu etik bioetik, etik klinik, dan etik keperawatan. Ada 2 teori etik, yaitu utilitarian dan deontology. Prinsip-prinsip etik ada 8, yaitu otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran, menepati janji, kerahasiaan, dan akuntabilitas.
B. Saran
Mengingat pelaksanaan penulisan makalah ini baru berjalan sepekan sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Oleh karena itu, disarankan kepada penulis untuk dapat  melengkapi informasi tentang isue etik dalam praktek keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Suhaeni, Mimin Emi. 2004. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC.
Wulan, Kencana.; Hastuti, M. 2011. Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Ismani, Nila HJ. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
Potter, P. A., Buku Ajar Fundamental: Konsep Proses dan Praktik. Alih Bahasa, Yasmin
Asih, Edisi 4, Jakarta, EGC, 2005.
Kusnanto. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta, 2003.
Ali. 2004. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Tidak ada komentar: