BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keperawatan merupakan
salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan manusia yaitu
dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur hubungan
antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan
secara bergantian.
Profesi keperawatan
mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi
kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari
tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan
dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada
pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika dan moral
merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi
penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek
profesional. (Doheny et all, 1982).
Etika adalah peraturan
atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral (Nila Ismani, 2001).
Bioetik adalah studi
tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaannya etika
keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji
profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan (Hudak & Gallo, 1997).
Tujuan adanya isue etik dalam praktek keperawatan adalah
untuk mempermudah penulis agar
mempunyai arah dan petunjuk yang tepat dalam penulisan sehingga kegiatan
penulisan makalah ini menjadi terpusat kepada objek yang benar. Isue
etik dalam praktek keperawatan
memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan
yang akan dihadapi saat penulisan makalah. Dengan isue
etik dalam praktek keperawatan,
seorang penulis mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi
masalah penulisan makalah. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang isue
etik dalam praktek keperawatan.
Berdasarkan
ketertarikan penulis terhadap isue etik dalam praktek keperawatan, maka
lahirlah makalah yang berjudul “ Isue Etik dalam Praktek Keperawatan “.
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas,
maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Mengetahui tujuan etika keperawatan.
2. Mengetahui kedudukan kode etik dalam profesi keperawatan.
3. Mengetahui cakupan etika profesi keperawatan.
4. Mengetahui tipe-tipe keperawatan.
5. Mengetahui prinsip-prinsip kode etik keperawatan.
C. Manfaat Penulisan
Hasil pelaksanaan penulisan makalah ini akan memberi manfaat
yang berarti bagi mahasiswa dan instansi, diantaranya adalah :
1.
Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini bermanfaat
bagi mahasiswa dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang belum
mengetahui tentang sel dan transport.
2.
Bagi Instansi
Dengan
penulisan makalah ini, akan memberikan manfaat bagi instansi sebagai
media informasi pembelajaran yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar
serta penambah wawasan informasi dalam materi pembelajaran blok II.
BAB II
ISI
DAN TEORITIS
A. Tujuan Etika Keperawatan
Etika profesi keperawatan merupakan
alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat
pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
Menurut American Ethics Commission Bureau on
Teaching, tujuan etika keperawatan adalah mampu :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur norma dalam praktek
keperawatan.
2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah
norma yang terjadi dalam praktek keperawatan.
3. Menghubungakn prinsip moral atau pelajaran yang baik dan
dapat dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaan.
Perawat
membutuhkan kemampuan untuk menghungkan dan mempertimbangkan peran prinsipmoralitas,
yaitu keyakinannya terhadap tindakan yang dihubungkan ajaran agama dan perintah
tuhan dalam :
1. Pelaksanaan kode perilaku yang
disepakati oleh kelompok profesi, perawat sendiri, maupun masyarakat.
2. Cara mengambil keputusan yang
didasari oleh sikap kebiasaan dan pandangan (hal yang dianggap benar). Menurut
veatch, yang mengambil keputusan tentang etika profesi keperawatan adalah
perawat sendiri, tenaga kesehatan lainya; dan etika yang berhubungan dengan
pelayanan keperawatan ialah masyarakat/orang awam yang menggunakan ukuran dan
nilai umum sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Menurut nasional league for nursing
(NLN [pusat pendidikan keperawatan milik perhimpunan perawat amerika]
),pendidikan keperawatan bertujuan:
1. Meningkatkan pengertian peserta
didik tentang hubungan antarprofesi kesehatan lain dan mengerti tentang peran
dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut
2. Mengembangkan potensi pengambilan
keputusan yang bersifat moralitas, keputusan tentang baik dan buruk yang akan
pertanggung jawabkan kepada tuhan sesuai dengan kepercayaannya.
3. Mengembangkan sifat pribadi dan
sikap prefesional peserta didik.
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar
praktik keperawatan prefesional. Diakui bahwa pengembangan keterampilan ini
dilema etika, artinya konflik yang dialami, yang memerlukan pengambilan
keputusan yang baik dan benar dipandang dari sudut profesi, kemanusiaan,
kemasyarakatan, kesehatan dan keperawatan.
5. Memberi kesempatan kepada peserta
didik menerapkan ilmu dan prinsip etika keperawatan dan dalam situasi nyata.
Pendidikan etika sangat penting
dalam pendidikan keperawatan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik tentang perbedaan nilai,
norma yang timbul dalam keputusan keperawatan. Namun, etika keperawatan tidak
cukup hanya diajarkan, tetapi harus ditanamkan dan diyakinin oleh peserta didik
melalui pembinaan, tidak saja dipendidikan, tetapi dalam lingkungan pekerjaan
dan lingkungan profesi,
B. Kedudukan Kode Etik dalam Profesi
Keperawatan
Etika adalah kode prilaku yang
memperlibatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan
peraturanan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika adalah ilmu yang
mempelajarin nilai moral, yang jadi prinsip dan kode tindakan. Etika berasal
dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David(1978) berarti “
kebiasaan”. “model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan.
Ada tiga aliran tentang etika, yaitu
:
1.
Aliran Deskriptif
Aliran ini member gambaran dan
penjelasan bagaimana manusia harus berprilaku dalam lingkungannya atau dalam
masyarakat untuk memperoleh suatu tujuan.
2. Aliran Etika Normatif
Aliran ini memberi jawaban atas pertanyaan
tentang hal yang baik dan yang benar, jadi merupakan suatu ukuran untuk menilai
suatu perilaku yang baik dan benar. Kepercayaan perilaku akan dipengaruhi oleh
lingkungan social budaya, social ekonomi, dan status tempat perilaku berada.
Frankena
(1973) membagi etika normative menjadi :
a. Deontologi ialah etika sebagai tolak ukur perilaku yang berfokus
pada formalitas, misalnya tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh manusia.
b. Teleogis ialah etika sebagai pedoman perilaku yang berfokus pada
penggunaannya, bagaimana manusia menggunakan kode perilaku tersebut.
3. Aliran Etika Pluralisme
Dalam aliran ini, etika sebagai
pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak informasi untuk mengukur kompleksitas
situasi tertentu dan mempertimbangkan tindakan etika. Jadi, etika ini yang akan
diambil manusia untuk melakukan tindakan yang bersifat etis.
Untuk dapat memberi bantuan yang
sesuai dengan kebutuhan klien/ masyarakat, perawat perlu memperhatikan nilai
social yang terkait erat dalam cirri profesi, yaitu :
a. Penguasaan pengetahuan yang mendalam.
b. Keterampilan teknis/ motoris yang
matang, yang diperoleh melalui proses belajar mengajar dilahan praktik, dalam
situasi nyata.
c. Sikap pribadi dan professional
dalam member pelayanan.
D. Cakupan Etika Profesi Keperawatan
Etik dalam keperawatan mencakup dua
hal penting, yaitu etik dalam hal kemampuan penampilan kerja dan etik dalam hal
prilaku manusiawi. Etik yang berkaitan dengan penampilan kerja merupakan respon
terhadap tuntutan profesi lain, yang mengharapkan bahwa sesuatu yang dilakukan
oleh tenaga keperawatan memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh
keperwatan sendiri, sedangkan etik yang berkaitan dengan prilaku manusiawi
merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar yang biasanya adalah individu atau
masyarakat yang dilayanin.
E. Tipe-tipe Etik Keperawatan
Ada
3 tipe etik yaitu :
1. Etik Bioetik
Etik
bioetik (bioethics ethics) adalah suatu studi filosofis yang mempelajari kontroversi
dalam etik, contohnya peningkatan mutu ganetik,etika lingkungan dan pemberian
pelayanan kesehatan.
2. Etik Klinik
Etik
klinik (clinical ethics) adalah bagian bioetik yang lebih memperhatikan masalah
etik selama pemberian pelayanan terhadap klien. Contohnya: adanya persetujuan
atau penolakan,atau bagai mana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis
yang kurang bermanfaat.
3. Etik Keperawatan
Etik
keperawatan (nursing ethics) adalah
bagian bioetik yang merupakan studi
forrmal tenteng isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalasis untuk mendapatkan
keputusan etik.
F.
Teori Etik
Ada
dua teori etik yaitu;
1. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan suatu tindakan tergantung dari konsekuesi atau akibat tindakan.
2. Deontologi
Kebenaran atau kesalahan suatu tindakan tergantung dari konsekuesi atau akibat tindakan.
2. Deontologi
Pendekatan deontologi bearti
juga aturan atau prisip,prisip-prinsip tersebut antara lain otonomi.
G.
Prinsip-prinsip Etik
1. Otonomi
Prinsip
otonomi merupakan bentuk resfek terhadap seseorang atau dipandang sebagai
persetujuan tanpa paksaan dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
2. Berbuat Baik
Berbuat
baik berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan memerlukan pencegahan
kesalahan atau kejahatan, dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
3. Keadilan
Keadilan
dibutuhkan demi tercapainya derajat dan keadilan terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
4. Tidak Merugikan
Prinsip
tidak merugikan ini mengandung arti tidak meninbulkan bahasa fisik dan psikologis pada klien.
5. Kejujuran
Prinsip kejujuran artinya penuh
kebenaran yang berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatakan kebenaran.
6. Menepati
Janji
Prinsip
menepati janji dibutuhkan individuuntuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain.
7. Kerahasiaan
Prinsip
kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga sunguh-sunguh
sebab merupakan sesuatu yang privasi.
8. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan standar
pasti bahwa tindakan seseorang yang profesional harus dapat dinilai dalam situasi
yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika profesi keperawatan merupakan
alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat
pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
Etika
adalah kode prilaku yang memperlibatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturanan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar. Etika adalah ilmu yang mempelajarin nilai moral, yang jadi prinsip dan
kode tindakan.
Ada tiga aliran tentang etika, yaitu
aliran deskriptif, aliran etika normative, dan aliran etika pluralis. Etik
dalam keperawatan mencakup dua hal penting, yaitu etik dalam hal kemampuan penampilan
kerja dan etik dalam hal prilaku manusiawi.
Ada
3 tipe etik, yaitu etik bioetik, etik klinik, dan etik keperawatan. Ada 2 teori
etik, yaitu utilitarian dan deontology. Prinsip-prinsip etik ada 8, yaitu
otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran, menepati janji,
kerahasiaan, dan akuntabilitas.
B. Saran
Mengingat pelaksanaan penulisan makalah ini baru berjalan sepekan
sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Oleh karena itu, disarankan
kepada penulis untuk dapat melengkapi informasi
tentang isue etik dalam praktek keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Suhaeni,
Mimin Emi. 2004. Etika Keperawatan
Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC.
Wulan,
Kencana.; Hastuti, M. 2011. Pengantar
Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Ismani,
Nila HJ. 2001. Etika Keperawatan.
Jakarta: Widya Medika.
Potter,
P. A., Buku Ajar Fundamental: Konsep
Proses dan Praktik. Alih Bahasa, Yasmin
Asih, Edisi 4, Jakarta, EGC, 2005.
Kusnanto.
Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta, 2003.
Ali.
2004. Dasar-dasar Keperawatan Profesional.
Jakarta: Widya Medika.
Hidayat,
Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar