BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan
dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta, harga diri,
danaktualisasi diri ( Potter dan Patricia,
1997 ).
Tubuh
butuh energi untuk aktifitas sehingga dibutuhkan intake nutrisi yang tepat dan
mencakup. Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat
gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit ( Tarwoto dan Wartonah, 2010 ).
Tujuan
adanya kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang kebutuhan
nutrisi dalam asuhan keperawatan dan cara penanganannya menurut konsep ilmu. Kebutuhan
nutrisi dalam asuhan keperawatan memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan
kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi saat penulisan makalah. Dengan kebutuhan
nutrisi dalam asuhan keperawatan, seorang penulis mampu mengambil sikap dan keputusan yang
tepat dalam mengatasi masalah penulisan makalah. Oleh karena itu, makalah ini
akan membahas tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan
keperawatan.
Berdasarkan
ketertarikan penulis terhadap kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan, maka
lahirlah makalah yang berjudul “ Kebutuhan Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan “.
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas,
maka tujuan penulisan ini adalah :
1.
Mengetahui Proses Pencernaan Makanan.
2.
Mengetahui Absorpsi Gastrointestinal.
3.
Mengetahui Metabolisme.
4.
Mengetahui Laju Metabolisme Basal.
5.
Mengetahui Elemen-elemen Nutrisi atau Zat Gizi.
6.
Mengetahui Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tahap Perkembangan.
7.
Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Seseorang.
C. Manfaat Penulisan
Hasil pelaksanaan penulisan makalah ini akan memberi manfaat
yang berarti bagi mahasiswa dan instansi, diantaranya adalah :
1.
Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini bermanfaat
bagi mahasiswa dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang belum
mengetahui tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan.
2. Bagi Instansi
Dengan
penulisan makalah ini, akan memberikan manfaat bagi instansi sebagai
media informasi pembelajaran yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar
serta penambah wawasan informasi dalam materi pembelajaran KDDK.
BAB II
ISI
DAN TEORITIS
A. Proses Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan merupakan proses pemecahan makanan
menjadi bagian yang lebih kecil, proses pencernaan dilakukan secara
mekanik dan secara kimiawi.
1. Pencernaan
secara mekanik
Pencernaan makanan
makanan secara mekanik lebih banyak terjadi dalam rongga mulut yaitu mekanik mengunyah. Makanan
dikunyah rata-rata 20-25 kali, tetapi tergantung dari jenis makanan. Makanan
yang sudah dikunyah selanjutnya masuk ke esofagus melalui proses menelan
(deglutition).
2. Pencernaan
secara kimiawi
Pencernaan makanan
secara kimiawi di lambung dilakukan
melalui pencampuran makan dengan asam lambung, mukus dan pepsin, kemudian
dihasilkan komponen karbohidrat, protein dan lemak.
Proses pencernaan makanan tidak terlepas dari peran
organ-organ asesoris sistem pencernaan, di antaranya:
a. Hati
Hati memproduksi cairan empedu yang kemudian keluar melalui dua saluran
yaitu duktus hapitikus kanan dan kiri. Salah satu funsi dari hati ialah
regulasi metabolik.
b. Kandung empedu
Fungsi utama dari kandung empedu adalah menyimpan
cairan?garam yang dihasilkan oleh hati sekitar 1 liter setiap hari.
c. Pankreas
Pankreas merupakn kelenjar yang yang mempunyai dua fungsi
yaitu fungsi endrokin dan eksorin. Sel-sel endrokin adalah pulau-pulau
legerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam
pengaturan kadar gula darah. Sedangkan sel eksorin pankreas adalah sel acinar
dan epitel yang menghasilkan cairan pankreas seperti enzim-enzim pencernan,
air, dan ion-ion.
B. Absorpsi Gastrointestinal
Absorpsi
merupakan pemindahan agen subtract seperti air, elektrolit, vitamin, dan
nutrisi melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke cairan interstisial
dari saluran pencernaan. Setiap hari kira-kira 8-9 liter air dan 1 kg nutrisi
melewati membrane dinding usus dari lumen usus masuk ke aliran darah (
Hinchliff, 1996 ).
C.
Metabolisme
Nutrisi yang sudah disbsorpsi dan masuk dalm sistem
sirkulasi selanjutnaya akan dimanfaatkan untuk energi tubuh melalui reaksi
kimia yang disebut metabolisme. Metbolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi
kimia dan fisik pengubah energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan
kehidupan (sloane, 2004)
Untuk dapat terjadi metabolisme, sel membutuhka oksigen
dan nutrisi termaksuk vitamin, ion mineral, dan substansi organik seperti
enzim.
D.
Laju Metabolisme Basal
Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate) adalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat, yaitu untuk keguatan fungsi tubuh seperti aktivitas jantung,
pernapasan, peristaltik usus, dan kegitan kelenjar-kelenjar tubuh.
Besarnya kebutuhan energi basal ini dipengaruhi
faktir-faktor berikut.
1.
Usia.
2.
Jenis kelamin.
3.
Tinggi badan dan berat badan.
4.
Kelainan endokrin.
5.
Temperatur lingkungan.
6.
Keadaan sakit.
7.
Keadaan hamil.
8.
Keaadaan psikologis seperti stres dan
ketegangan.
E.
Elemen-elemen nutrisi atau zat gizi
Tubuh membutuhkan nutirsi untuk kelangsungan fungsi-fungsi
tubuh. Zat gizi berfungsi sebagi penghasil energi bagi funsi organ, untuk
pergerekan, serta kerja fisik.
Elemen nutrisi atas karbohidrat,protein, lemak, vitamin,
mineral dan air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh.
Karbohidrat akan terurai dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh
dan kelebiahan glukosa akan disimpan dalm hati dan jaringan otot dalam bentuk
glikogen.
2.
Protein
Protein
memberi energi 4 kkal/g. pencernaan protein terjadi di lambung selanjutnya asam
amino di edarkan oleh darah. Asam amino dapat di ubah menjadi lemak dan di
simpan dalam jaringan adiposa atau di katabolisasi menjadi energi melalui
glikogenesis.
3.
Lemak
Lemak
merupakan bentuk penhasilan energi tubuh yang utama.lemak memberi energi 9
kkal/g lemak mulai dicerna dimulut dengan bantuan lipese lingual. Hasil
hidrolisis lemak perperan dalam emulsifikasi.asam lemak sebagi simpanan
metabolik disimpan dalam bentuk triagliserol. Diusus halus, lemak
diemulsifikasi oleh garam empedu dan lesitin. Asam lemak kemudian akan diabsorpsi di internasional kemudian
ditransport ke hepar. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak esensial padea
tubuh manusia.
4.
Vitamin
Tubuh
tidak mensintesis vitamin dan bergantung pada asupan diet. Vitamin juga berfungsi
sebagai antioksidan, yaitu substansi
yang menetralisisr radikal bebas.
5.
Minaral
Mineral
sebagai katalis reaksi biokimia. Mineral merupakan bahan makanan anorganik yang
berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbang tubuh serta bahan penyusun tubuh
beberapa mineral berfungsi untuk bermacam-macam kegiatan tubuh, termasuk dalam
sistem.
6.
Air
Berasal dari minum,makanamn,dan
sayuran.fungsi air dalam tubuh adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai pelarut zat makanan untuk memudahkan proses pencernaan makanan.
b.
Mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme dan mengatur
keseimbangan
cairan dalam tubuh.
c.
Sebagai alat angkut berbagai senyawa dan enzim.
d.
Mengatur suhu tubuh.
F.
Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tahap Perkembangan
1.
Ibu Hamil dan Menyusui
Lebih banyak
membutuhkan kalori, kalsium , folat, zat besi dan ASI pada ibu hamil. Kebutuhan
yang lebih banyak diperlukan pada ibu menyusui yaitu kalsium, protein, air dan
kalori.
2.
Bayi
Mengalami tumbuh
kembang pesat pada 1 tahun pertama. Usia 6 bulan pertama, bayi hanya
mengkomsumsi susu. Makanan tambahan di berikan pada usia 6 bulan. Biskuit di berikan
pada yang sudah tumbuh giginya.
3. Toddler dan Preschool
Usia ini, nafsu makan
anak dan kecepatan pertumbuhan mulai menurun sehingga perlu intake nutrisi yang
penting untuk tumbuh kembang anak. Anak perlu asupan protein, kalsium, fosfor,
vitamin A dan C, dan zat besi yang tinggi.
4.
Chilid dan Adolescent
Pertumbuhannya
meningkat pada usia ini. Gigi permanen sudah tumbuh dan sisitem percernaannya
sudah matur. Peningkatan pertumbuhan organ reproduksi pada remaja. Membutuhkan
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang tinggi.masalah yang terjadi pada
remaja adalah obesitas, diet lemak, bulimia anoreksia nervosa.
5.
Adult dan Order Aldult
Penyembuhan dan
metabolisme berhenti sehingga butuh kalori sedikit. Khususnya pada wanita
menopose. Diet yang di ancurkan untuk dewasa tua adalah rendah kalori, serat, kalsium,
zat besi, vitamin C, D dan B.
G.
Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Seseorang
1.Status
Kesehatan
Individu dengan
kesehatan yang kurang akan memerlukan nutrisi yang lebih karena dukungan nutrisi
adalah bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis.
2.
Kultur dan Agama
Kubudayaan dan agama
yang dianut individu sangat mempengaruhi pola dietnya. Makanan dan diet
tertentu harus diberkan bila sesuai.
3.
Status Sosioekonomi
Pembelajaran makanan
tergantung dari jumlah yang dimilki/ pendapatan. Menentukan makanan berdasar
jumlah orang yang ada dirumah tersebut.
4. Pilihan Pribadi
Kesukaan datau
ketidaksukaan pilihan individu terhadap
makanan. Makanan mewah sebagai simbol status sosial. Perlu pertimbangan ketika
individu tersebut akan melakukan diet terapeutik.
5.
Faktor Psikologis
Ketika seseorang stress
memiliki perilaku diet berbeda–beda. Makan berdasarkan perpesi dan motivasi
individu.
6.
Alkohol dan Obat
Hiper alkohol dan obat
menyebabkan defisiensi nutrisi. Alkohol merusak sistem gastrointetianal dan
obat mengurangi absorpsi zat gizi.
7.
Kesalahan Informasi Makanan
Menganggap makanan tertentu bergizi rendah kerena
keyakinan atau mitor terhadap kamanan.
BAB
III
KASUS PEMICU
KASUS PEMICU
A. Aplikasi kebutuhan
nutrisi dalam asuhan keperawatan dengan kasus
Ketidakseimbangan Nutrisi
Ny. O beragama islam dan berusia 38
tahun masuk RS karena tiba-tiba pingsan di rumah. Keluarga Ny. O mengatakan
sejak tiga hari yang lalu klien mengeluh mual dan selalu muntah setiap makan.
Saat ini Ny. O terlihat sangat lemah, wajah tampak pucat, berat badan sekarang
45 kg turun 20% dari berat badan sebelum sakit. Hasil pemeriksaan lab di
dapatkan Hb 10.2, kadar albumin 2.1gr/dl, S: 38C TD: 90/60mmhg, nadi 80x/menit.
F.nafas: 16x/menit.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Nama klien :
Ny. O.
2.
Umur : 38 tahun.
3. Jenis kelamin :
Perempuan.
4. Alamat :
-
5. Agama :
Islam.
6.
Data Subjektif : Klien mengatakan
mual dan muntah.
7. Data
Objektif : Klien terlihat lemah,
wajah tampak pucat, berat badan turun, Hb:
10.2, Kadar albumin: 2.1, S: 38C, dan TD: 90/60mmHg.
B. Analisa Data
No
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
|
Data Subjektif
|
Data Objektif
|
|||
1
|
Kl
Klien mengatakan mual dan muntah.
|
· Klien terlihat lemah
· Wajah tampak pucat
· Berat badan turun
· Hb: 10.2
· Kadar albumin: 2.1
· S: 38C
· TD: 90/60mmHg
|
Ketidak
seimbangan nutrisi.
|
· Ketidakmampuan mencerna makanan.
· Ketidak mampuan menyerap nutrisi.
· Ketidak mampuan memasukan makanan.
|
C. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan berhubungan dengan :
1. Gangguan nutrisi
2. Ketidakmampuan
menyerap nutrisi
D.
Intervensi
1. Nutrition Management
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
b. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
c. Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
d. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2.Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas normal
b. Monitor adanya penurunan BB
c. Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
d. Monitor mual dan muntah
e. Monitor kada albumin,total protein
,Hb,dan kadar Ht
f. Monitor pucat ,kemerahan,dan
kekeringan jaringan konjungtiva.
g. Monitor kalori dan intake nutrisi
E. Implementasi
1.Memonitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
2.Mengkolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi.
3.Memberikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi.
4.Mengkaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi.
5.Mengecek
berat badan pasien.
6.Memonitor
adanya penurunan berat badan.
7.Memberikan
obat.
8.Memonitor
mual dan muntah.
9.Memonitor
kadar Albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht.
10.Memonitor
kekeringan jaringan konjungtiva.
11.Memonitor
kalori dan intake nutrisi.
F. Evaluasi
S
: Pasien mengatakan tidak mual dan tidak merasa muntah setap makan.
O:
1. Tekanan Darah.
2. Pasien terlihat tidak lemah,dan
pucat
3. BB
normal
4. Pasien
tidak mual dan muntah setiap makan
5. Kadar
Albumin
6. RR
A:
1. Tekanan darah dalam batas normal
2. Berat
badan dalam batas normal
3. Kemampuan
menyerap nutrisi adekuat
P
: 1. Berikan obat
2. Memjadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
3.Monitor kalori dan intake nutrisi
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencernaan makanan merupakan proses pemecahan makanan
menjadi bagian yang lebih kecil, proses pencernaan dilakukan secara
mekanik dan secara kimiawi.
Absorpsi
merupakan pemindahan agen subtract seperti air, elektrolit, vitamin, dan
nutrisi melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke cairan interstisial
dari saluran pencernaan. Setiap hari kira-kira 8-9 liter air dan 1 kg nutrisi melewati
membrane dinding usus dari lumen usus masuk ke aliran darah ( Hinchliff, 1996
).
Nutrisi yang sudah disbsorpsi dan masuk dalm sistem
sirkulasi selanjutnaya akan dimanfaatkan untuk energi tubuh melalui reaksi
kimia yang disebut metabolisme. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate) adalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat, yaitu untuk keguatan fungsi tubuh seperti aktivitas jantung,
pernapasan, peristaltik usus, dan kegitan kelenjar-kelenjar tubuh.
Tubuh membutuhkan nutirsi untuk kelangsungan fungsi-fungsi
tubuh. Zat gizi berfungsi sebagi penghasil energi bagi funsi organ, untuk
pergerekan, serta kerja fisik. Elemen nutrisi atas karbohidrat,protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.
B. Saran
Mengingat pelaksanaan penulisan makalah ini baru berjalan sepekan
sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Oleh karena itu, disarankan
kepada penulis untuk dapat melengkapi
informasi tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Saryono.;
Anggriyana Tri Widianti. 2011. Catatan
Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia (
KDM ). Yogyakarta: Nuha Medika.
Tarwoto,; Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
A. Aziz alimul
H. 2009. Kebutuhan
Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan
jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.
Wong, Dona L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar