Sabtu, 10 November 2012

Kebutuhan Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta, harga diri, danaktualisasi diri ( Potter dan Patricia, 1997 ).
Tubuh butuh energi untuk aktifitas sehingga dibutuhkan intake nutrisi yang tepat dan mencakup. Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit ( Tarwoto dan Wartonah, 2010 ).
Tujuan adanya kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan dan cara penanganannya menurut konsep ilmu. Kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi saat penulisan makalah. Dengan kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan, seorang penulis mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penulisan makalah. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan.
Berdasarkan ketertarikan penulis terhadap kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan, maka lahirlah makalah yang berjudul “ Kebutuhan Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan “.
B. Tujuan Penulisan
            Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Mengetahui Proses Pencernaan Makanan.
2. Mengetahui Absorpsi Gastrointestinal.
3. Mengetahui Metabolisme.
4. Mengetahui Laju Metabolisme Basal.
5. Mengetahui Elemen-elemen Nutrisi atau Zat Gizi.
6. Mengetahui Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tahap Perkembangan.
7. Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Seseorang.
C. Manfaat Penulisan
            Hasil pelaksanaan penulisan makalah ini akan memberi manfaat yang berarti bagi mahasiswa dan instansi, diantaranya adalah :
            1. Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang belum mengetahui tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan.
2.  Bagi Instansi
Dengan penulisan makalah ini, akan memberikan manfaat bagi instansi sebagai media informasi pembelajaran yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar serta penambah wawasan informasi dalam materi pembelajaran KDDK.





















BAB  II
ISI DAN TEORITIS
A. Proses Pencernaan Makanan
Pencernaan  makanan merupakan proses pemecahan  makanan  menjadi bagian yang lebih kecil, proses pencernaan dilakukan secara mekanik dan  secara kimiawi.
            1. Pencernaan secara mekanik
            Pencernaan makanan  makanan secara mekanik lebih banyak terjadi dalam  rongga mulut yaitu mekanik mengunyah. Makanan dikunyah rata-rata 20-25 kali, tetapi tergantung dari jenis makanan. Makanan yang sudah dikunyah selanjutnya masuk ke esofagus melalui proses menelan (deglutition).
            2. Pencernaan secara kimiawi
            Pencernaan  makanan secara  kimiawi di lambung dilakukan melalui pencampuran makan dengan asam lambung, mukus dan pepsin, kemudian dihasilkan komponen karbohidrat, protein dan lemak.
            Proses pencernaan makanan tidak terlepas dari peran organ-organ asesoris sistem pencernaan, di antaranya:
a. Hati
            Hati memproduksi cairan empedu   yang kemudian keluar melalui dua saluran yaitu duktus hapitikus kanan dan kiri. Salah satu funsi dari hati ialah regulasi metabolik.
b. Kandung empedu
            Fungsi utama dari kandung empedu adalah menyimpan cairan?garam yang dihasilkan oleh hati sekitar 1 liter setiap hari.
c. Pankreas
            Pankreas merupakn kelenjar yang yang mempunyai dua fungsi yaitu fungsi endrokin dan eksorin. Sel-sel endrokin adalah pulau-pulau legerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam pengaturan kadar gula darah. Sedangkan sel eksorin pankreas adalah sel acinar dan epitel yang menghasilkan cairan pankreas seperti enzim-enzim pencernan, air, dan ion-ion.
B. Absorpsi Gastrointestinal
            Absorpsi merupakan pemindahan agen subtract seperti air, elektrolit, vitamin, dan nutrisi melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke cairan interstisial dari saluran pencernaan. Setiap hari kira-kira 8-9 liter air dan 1 kg nutrisi melewati membrane dinding usus dari lumen usus masuk ke aliran darah ( Hinchliff, 1996 ).
C. Metabolisme
            Nutrisi yang sudah disbsorpsi dan masuk dalm sistem sirkulasi selanjutnaya akan dimanfaatkan untuk energi tubuh melalui reaksi kimia yang disebut metabolisme. Metbolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik pengubah energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan (sloane, 2004)
            Untuk dapat terjadi metabolisme, sel membutuhka oksigen dan nutrisi termaksuk vitamin, ion mineral, dan substansi organik seperti enzim.
D. Laju Metabolisme Basal
            Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate) adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat, yaitu untuk keguatan fungsi tubuh seperti aktivitas jantung, pernapasan, peristaltik usus, dan kegitan kelenjar-kelenjar tubuh.
            Besarnya kebutuhan energi basal ini dipengaruhi faktir-faktor berikut.
1.    Usia.
2.    Jenis kelamin.
3.    Tinggi badan dan berat badan.
4.    Kelainan endokrin.
5.    Temperatur lingkungan.
6.    Keadaan sakit.
7.    Keadaan hamil.
8.    Keaadaan psikologis seperti stres dan ketegangan.
E. Elemen-elemen nutrisi atau zat gizi
            Tubuh membutuhkan nutirsi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat gizi berfungsi sebagi penghasil energi bagi funsi organ, untuk pergerekan, serta kerja fisik.
            Elemen nutrisi atas karbohidrat,protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
            1. Karbohidrat
            Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Karbohidrat akan terurai dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan kelebiahan glukosa akan disimpan dalm hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen.
2. Protein
            Protein memberi energi 4 kkal/g. pencernaan protein terjadi di lambung selanjutnya asam amino di edarkan oleh darah. Asam amino dapat di ubah menjadi lemak dan di simpan dalam jaringan adiposa atau di katabolisasi menjadi energi melalui glikogenesis.
3. Lemak
            Lemak merupakan bentuk penhasilan energi tubuh yang utama.lemak memberi energi 9 kkal/g lemak mulai dicerna dimulut dengan bantuan lipese lingual. Hasil hidrolisis lemak perperan dalam emulsifikasi.asam lemak sebagi simpanan metabolik disimpan dalam bentuk triagliserol. Diusus halus, lemak diemulsifikasi oleh garam empedu dan lesitin. Asam lemak kemudian  akan diabsorpsi di internasional kemudian ditransport ke hepar. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak esensial padea tubuh manusia.
4. Vitamin
            Tubuh tidak mensintesis vitamin dan bergantung pada asupan diet. Vitamin juga berfungsi sebagai  antioksidan, yaitu substansi yang menetralisisr radikal bebas.
5. Minaral
            Mineral sebagai katalis reaksi biokimia. Mineral merupakan bahan makanan anorganik yang berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbang tubuh serta bahan penyusun tubuh beberapa mineral berfungsi untuk bermacam-macam kegiatan tubuh, termasuk dalam sistem.
6. Air
Berasal dari minum,makanamn,dan sayuran.fungsi air dalam tubuh adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pelarut zat makanan untuk memudahkan proses pencernaan makanan.
b. Mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme dan mengatur keseimbangan        
    cairan dalam tubuh.
c. Sebagai alat angkut berbagai senyawa dan enzim.
d. Mengatur suhu tubuh.
F. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tahap Perkembangan
1. Ibu Hamil dan Menyusui
Lebih banyak membutuhkan kalori, kalsium , folat, zat besi dan ASI pada ibu hamil. Kebutuhan yang lebih banyak diperlukan pada ibu menyusui yaitu kalsium, protein, air dan kalori.
2. Bayi
Mengalami tumbuh kembang pesat pada 1 tahun pertama. Usia 6 bulan pertama, bayi hanya mengkomsumsi susu. Makanan tambahan di berikan pada usia 6 bulan. Biskuit di berikan pada yang sudah tumbuh giginya.



            3. Toddler dan Preschool
Usia ini, nafsu makan anak dan kecepatan pertumbuhan mulai menurun sehingga perlu intake nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Anak perlu asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan C, dan zat besi yang tinggi.
4. Chilid dan Adolescent
Pertumbuhannya meningkat pada usia ini. Gigi permanen sudah tumbuh dan sisitem percernaannya sudah matur. Peningkatan pertumbuhan organ reproduksi pada remaja. Membutuhkan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang tinggi.masalah yang terjadi pada remaja adalah obesitas, diet lemak, bulimia anoreksia nervosa.
5. Adult dan Order Aldult
Penyembuhan dan metabolisme berhenti sehingga butuh kalori sedikit. Khususnya pada wanita menopose. Diet yang di ancurkan untuk dewasa tua adalah rendah kalori, serat, kalsium, zat besi, vitamin C, D dan B.
G. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Seseorang
1.Status Kesehatan
Individu dengan kesehatan yang kurang akan memerlukan nutrisi yang lebih karena dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis.
2. Kultur dan Agama
Kubudayaan dan agama yang dianut individu sangat mempengaruhi pola dietnya. Makanan dan diet tertentu harus diberkan bila sesuai.
3. Status Sosioekonomi
Pembelajaran makanan tergantung dari jumlah yang dimilki/ pendapatan. Menentukan makanan berdasar jumlah orang yang ada dirumah tersebut.


            4. Pilihan Pribadi      
Kesukaan datau ketidaksukaan  pilihan individu terhadap makanan. Makanan mewah sebagai simbol status sosial. Perlu pertimbangan ketika individu tersebut akan melakukan diet terapeutik.
5. Faktor Psikologis
Ketika seseorang stress memiliki perilaku diet berbeda–beda. Makan berdasarkan perpesi dan motivasi individu.
6. Alkohol dan Obat
Hiper alkohol dan obat menyebabkan defisiensi nutrisi. Alkohol merusak sistem gastrointetianal dan obat mengurangi absorpsi zat gizi.
7. Kesalahan Informasi Makanan
Menganggap  makanan tertentu bergizi rendah kerena keyakinan atau mitor terhadap kamanan.












BAB  III
KASUS PEMICU

A. Aplikasi kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan dengan kasus
     Ketidakseimbangan Nutrisi
            Ny. O beragama islam dan berusia 38 tahun masuk RS karena tiba-tiba pingsan di rumah. Keluarga Ny. O mengatakan sejak tiga hari yang lalu klien mengeluh mual dan selalu muntah setiap makan. Saat ini Ny. O terlihat sangat lemah, wajah tampak pucat, berat badan sekarang 45 kg turun 20% dari berat badan sebelum sakit. Hasil pemeriksaan lab di dapatkan Hb 10.2, kadar albumin 2.1gr/dl, S: 38C TD: 90/60mmhg, nadi 80x/menit. F.nafas: 16x/menit.















BAB  IV
PEMBAHASAN

A.    Pengkajian
1. Nama klien              : Ny. O.
2. Umur                       : 38 tahun.
3. Jenis kelamin           : Perempuan.
4. Alamat                     : -
5. Agama                     : Islam.
6. Data Subjektif         : Klien mengatakan mual dan muntah.
7. Data Objektif          : Klien terlihat lemah, wajah tampak pucat, berat badan turun, Hb:   
  10.2, Kadar albumin: 2.1, S: 38C, dan TD: 90/60mmHg.

B. Analisa Data
No
Data
Problem
Etiologi
Data Subjektif
Data Objektif
1
Kl  Klien mengatakan mual dan muntah.

·      Klien terlihat lemah
·      Wajah tampak pucat
·      Berat badan turun
·      Hb: 10.2
·      Kadar albumin: 2.1
·      S: 38C
·      TD: 90/60mmHg
Ketidak seimbangan nutrisi.
·      Ketidakmampuan mencerna makanan.
·      Ketidak mampuan menyerap nutrisi.
·      Ketidak mampuan memasukan makanan.

C. Diagnosa Keperawatan
                   Kemungkinan berhubungan dengan :
1. Gangguan nutrisi
2. Ketidakmampuan menyerap nutrisi
D. Intervensi
1. Nutrition Management
a.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
b.      Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
c.      Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
d.      Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2.Nutrition  Monitoring
a.      BB pasien dalam batas normal
b.      Monitor adanya penurunan BB
c.      Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
d.      Monitor mual dan muntah
e.      Monitor kada albumin,total protein ,Hb,dan kadar Ht
f.      Monitor pucat ,kemerahan,dan kekeringan jaringan konjungtiva.
g.      Monitor kalori dan intake nutrisi
E. Implementasi
1.Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
2.Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi.
3.Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
4.Mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi.
5.Mengecek berat badan pasien.
6.Memonitor adanya penurunan berat badan.
7.Memberikan obat.
8.Memonitor mual dan muntah.
9.Memonitor kadar Albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht.
10.Memonitor kekeringan jaringan konjungtiva.
11.Memonitor kalori dan intake nutrisi.
F. Evaluasi
S : Pasien mengatakan tidak mual dan tidak merasa muntah setap makan.
O: 1.  Tekanan Darah.
     2.   Pasien terlihat tidak lemah,dan pucat
     3.  BB normal
     4.  Pasien tidak mual dan muntah setiap makan
     5.  Kadar Albumin
     6.  RR
A: 1.  Tekanan darah dalam batas normal
     2. Berat badan dalam batas normal
     3.  Kemampuan menyerap nutrisi adekuat
P : 1. Berikan obat
     2. Memjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
     3.Monitor kalori dan intake nutrisi





BAB  V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencernaan  makanan merupakan proses pemecahan  makanan  menjadi bagian yang lebih kecil, proses pencernaan dilakukan secara mekanik dan  secara kimiawi.
            Absorpsi merupakan pemindahan agen subtract seperti air, elektrolit, vitamin, dan nutrisi melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke cairan interstisial dari saluran pencernaan. Setiap hari kira-kira 8-9 liter air dan 1 kg nutrisi melewati membrane dinding usus dari lumen usus masuk ke aliran darah ( Hinchliff, 1996 ).
            Nutrisi yang sudah disbsorpsi dan masuk dalm sistem sirkulasi selanjutnaya akan dimanfaatkan untuk energi tubuh melalui reaksi kimia yang disebut metabolisme. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate) adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat, yaitu untuk keguatan fungsi tubuh seperti aktivitas jantung, pernapasan, peristaltik usus, dan kegitan kelenjar-kelenjar tubuh.
            Tubuh membutuhkan nutirsi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat gizi berfungsi sebagi penghasil energi bagi funsi organ, untuk pergerekan, serta kerja fisik. Elemen nutrisi atas karbohidrat,protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
B. Saran
Mengingat pelaksanaan penulisan makalah ini baru berjalan sepekan sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Oleh karena itu, disarankan kepada penulis untuk dapat  melengkapi informasi tentang kebutuhan nutrisi dalam asuhan keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA
Saryono.; Anggriyana Tri Widianti. 2011. Catatan Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia (
KDM ). Yogyakarta: Nuha Medika.

Tarwoto,; Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
A. Aziz alimul H. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.

Wong, Dona L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.


Tidak ada komentar: